SISTEM LIMA KINGDOM
Sistem lima kingdom dikemukakan oleh Robert H. Whittaker. Menurutnya, makhluk hidup dibedakan menjadi kingdom monera, kongdom protista, kingdom fungi, kingdom plantae, dan kingdom animalia. Dari setiap kingdom dibagi lagi menjadi beberapa filum (hewan) atau devisi (tumbuhan), kemudian dibagi lagi menjadi beberapa ordo, dibagi lagi menjadi famili, kemudian genus, dan yang terakhir adalah spesies.
KINGDOM MONERA
Kingdom monera adalah kerjaan dari makhluk hidup bersel tunggal yang prokariotik. Istilah monera berasal dari kata “moneres” (yunani) yang berarti tunggal. Kingdom monera dikelompokkan menjadi dua yaitu Archaebacteria dan Eubacteria. Pengelompokkan Archaebacteria dan Eubacteria bukanlah perkara mudah. Sebab tampilan kedua kelompok tersebut tampak serupa apabila diamati dibawah mikroskop.
BAKTERI (Eubacteria)
Bentuk dan Ukuran Bakteri
Pada umumnya sel bakteri tidak mengandung klorofil sehingga untuk hidup dan mendapatkan makanan ia hidup sebagai parasit maupun saprofit. Akan tetapi tidak semua bakteri bersifat heterotrof (tidak dapat membuat makanan sendiri), ada juga yang autotrof (membuat makanan sendiri) seperti monera jenis bakteri ungu dan bakteri hijau.
Ukuran bakteri sangat kecil tapi masih lebih besar jika dibandingkan ukuran virus. Ukuran mereka hanya dalam satuan mikron atau 0,001 mm, bergerak dari yang paling kecil 0,1 mikron hingga 100 mikron.
Struktur sel bakteri sangat sederhana. Bagian luar bakteri hanya terdiri dari dinding sel yang bisa dilapisis bagian luar berbentuk flagel, phili, maupun kapsul. Isi sel bakteri masih bercampur karena belum ada membran inti sel yang jadi pembatas jelas.
Struktur Utama Luar Dinding SelStruktur utama di luar dinding sel dari kingdom monera bisa berbentuk rambut halus, bulu-bulu halus atau filamen, dan bisa berbentuk kapsul.
Bentuk Flagelum (rambut halus)Seperti rambut tipis yang keluar dari dinding sel (semacam cambuk) yang berfungsi untuk membantuk bergerak. Dalam bentuk tunggal disebut flagellum dan dalam bentuk jamak disebut flagela. Panjang dari flagela bisa melebihi panjang sel monera, bahkan bisa 2 sampai 3 kalinya. Berdasarkan letak dan jumlah flagelnya bakteri (monera) dibagi menjadi :
- alifatrik — bakteri yang tidak memiliki flagel
- monotrik — memiliki hanya satu flagel di salah satu ujung selnya (seperti kecambah)
- lopotrik — memiliki dua atau lebih flagela pada salah satu ujung sel
- amfitrik — memiliki dua atau lebih flagela pada kedua ujung selnya.
- peritrik — memiliki banyak flagela yang tersebarluas diseluruh dinding sel
Klasifikasi Kingdom Monera
Berikut tabel klasifikasi monera secara ringkas
Kelompok | Ciri-ciri Monera dan Habitat |
Archebacteria
(klasifikasi berdasarkan tempat hidup yang ekstrim) |
|
Eubacteria
- Kemoheterotrof
| Probacteria : habitat pada danau dan lumpurBacteri gram positif : hidup sebagai parasit pada orgam makhluk hidup seperti bakteri bacillus anthracis Cyanobacteria : hidup di laut , sungai, dan danau Spirochetes : hidup di habitat perairan Chlamydias : hidup parasit di organisma lain |
KINGDOM PROTISTA
Protista adalah makhluk hidup eukariot sederhana yang tidak dapat diklasifikasikan sebagai hewan, tumbuhan, atau jamur. Protista dapat ditemukan di tanah-tanah lembab, tumpukan sampah daun (serasah), dan habitat darat maupun laut lainnya.
Kebanyakan Protista adalah berupa makhluk hidup uniseluler dan bersifat makroskopis. Akan tetapi beberapa spesies ada yang tersusun dari banyak sel (multiseluler), misalnya ganggang yang tumbuh di pantai.
Dalam kondisi tidak mendukung, Protista dapat membentuk kista, yaitu bentuk dormansi sel yang berguna untuk perlindungan diri dari lingkungan yang tidak menguntungkan atau saat pindah dari satu inang ke inang lainnya melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi feses.
Pada umumnya, Protista dibagi tiga kategori, yaitu Protista menyerupai tumbuhan (ganggang), Protista menyerupai hewan (protozoa), dan Protista menyerupai jamur.
Protisata menyerupai Tumbuhan (GANGGANG)
Peran ganggang dalam kehidupan
Manfaat ganggang
- Sebagai sumber bahan makanan, contohnya Eucheuma spinosum, Gelidium, dan Gracilaria yang dimanfaatkan sebagai bahan agar-agar. Sebagai suplemen makanan, contohnya sun Chlorella yang dibuat dari jenis ganggang Chlorella sp.
- Menghasilkan beberapa bahan dasar yang bernilai ekonomi, misalnya Diatom yang menghasilkan zat kersik (silikat) sebagai bahan penggosok, bahan isolasi, bahan pembuatan dinamit, dan bahan pembuatan saringan.
- Penyedia makanan dan oksigen bagi kehidupan di air, seperti ganggang yang hidup sebagai fitoplankton
Bahaya Ganggang
Dalam jumlah berlebihan dapat menimbulkan gangguan terhadap makhluk hidup lain bahkan menyebabkan kematian, seperti red tide (pasang merah)
PROTISTA MENYERUPAI HEWAN (PROTOZOA)
Protozoa merupakan makhluk hidup uniseluler, anggotanya banyak, dan bersifat heterogen. Protozoa dapat bereproduksi secara vegetative dan generative. Reproduksi vegetative dilakukan dengan cara membelah diri dan generatifnya dengan cara konjugasi. Berdasarkan alat geraknya, protozoa diklasifikasikan sebagai berikut :
- Filum Rhizopoda, yaitu kelompok protozoa dengan alat gerak berupa kaki semu (pseudopodia) yang merupakan bentuk penonjolan atau penjuluran protoplasma. Merupakan makhluk hidup satu sel yang tubuhnya mudah berubah. Salah satu yang paling dikenal adalah Amoeba. Jenis Rhizopoda yang lain seperti Diflugia, Globigerina, dan Spaerostylus.
- Filum Flagellata, yaitu kelompok protozoa dengan alat gerak berupa flagel (bulu cambuk). Habitatnya di air tawar, laut, tanah basah, atau di dalam tubuh makhluk hidup sebagai parasite. Reproduksi secara vegetative dilakukan dengan membelah diri. Contohnya Trypanosoma sp, Leishmania donovani, penyebab penyakit kalaazar, dsb.
- Filum Ciliata, kelompok protozoa dengan alat gerak berupa bulu getar (silia), yang juga berfungsi sebagai alat penerima rangsang dan pengambil makanan. Contohnya adalah paramecium caudatum.
- Filum Sporozoa, protozoa yang tidak memiliki alat gerak. Pergerakannya dilakukan dengan cara mengubah kedudukan tubuhnya. Umumnya bersifat parasite. Respirasi dan eksresi dilakukan dengan cara difusi. Contohnya adalah plasmodium sp, penyebab penyakit malaria.
Manfaat Protozoa
Sebagai bahan dasar pembuatan alat gosok, seperti endapan cangkang radiolaria.
Sebagai indikator minyak bumi. Endapan kerangka tubuh Globigerina di dasar perairan akan membentuk tanah globigerina yang bisa digunakan sebagai petunjuk adanya minyak bumi.
Membantu proses pembusukan sisa makanan, seperti E. Coli yang hidup di usus besar manusia.
PROTISTA MENYERUPAI JAMUR
Beberapa ciri Protista menyerupai jamur :
- Memiliki sel-sel berflagel pada waktu tertentu dalam siklus hidupnya
- Khusus untuk jamur air, dinding sel tersusun atas selulosa, bukan zat kitin seperti halnya pas jamur.
- Semua anggota dapat membentuk spora
- Secara evolusi, hubungan makhluk hidup dalam kelompok ini tidak kuat. Bahkan beberapa diantaranya memiliki kemiripan dengan amuba.
Adapun klasifikasi Protista menyerupai jamur adalah sebagai berikut :
- Filum Mixomycota (Jamur lendir plasmodial atau aseluler). Biasanya hidup seperti plasmodium, memiliki lapisan lender dan bersifat fagositosit terhadap materi tumbuhan di hutan atau lahan pertanian. Pada saat tidak menguntungkan, plasmodium dapat berkambang membentuk sporangia.
- Filum Acrasiomycota (Jamur lendir seluler) yang umumnya hidup di tanah. Apabila suplai makanan berkurang, sel-sel akan melepaskan suatu zat kimia yang menyebabkan mereka berkumpul membentuk pseudoplasmodium, yang bersifat sementara dan akhirnya tumbuh menjadi badan buah dan menghasilkan spora.
- Filum Oomycota (Jamur air) yang hidup sebagai parasite pada ikan dan sebagai decomposer. Struktur tubuhnya mirip jamur, namun sebagian besar tersusun atas selulosa. Selama reproduksi aseksual, Oomycota menghasilkan spora motil (2n zoospore) berflagel. Dewasanya bersifat diploid, bukan haploid seperti jamur. Contoh jamur air adalah Saprolegnia, Phytophtora infestans, dan Plasmopara viticola.
Peran Protista Mirip Jamur
Kehadiran jamur air dapat meningkatkan zat hara di dalam ekosistem perairan, karena fungsi hidupnya sebagai saprofit atau decomposer.
KINGDOM FUNGI (JAMUR)
CIRI-CIRI UMUM JAMUR.
Jamur merupakan makhluk hidup eukariotik. Struktur tubuh jamur ada yang terdiri atas satu sel (uniseluler), contohnya ragi. Namun kebanyakan tersusun atas banyak sel (multiseluler) seperti Rhizopus dan Penicillium.
Sel jamur tidak memiliki kloroplas, sel tersusun atas zat kitin, bukan selulosa, dan jamur menyimpan cadangan makanan berupa glikogen. Jamur bersifat nonmotile dan tidak pernah memiliki flagel dalam siklus hidupnya.
Pada umumnya, hifa jamur tidak bersekat. Di dalam hifa tersebut terdapat banyak inti yang menyebar dalam sitoplasmanya yang disebut senositik.
STRUKTUR TUBUH JAMUR.
Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel, misalnyo khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar yang ukurannya mencapai satu meter, contohnyojamur kayu. Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah. Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik. Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa mempunyai pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik. Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma. Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat; haustoria dapat menembus jaringan substrat.
KLASIFIKASI JAMUR
Zygomycota
Zygomycota memiliki hifa senositik. anggot nya memiliki tiga tipe hifa yaitu rizoid, stolon, dan sporangiofor. Reproduksi seksual dengan menghasilkan zigospora yang berdinding tebal.Contoh zygomycota yaitu Mucor mucedo (hidup di kotoran hewan), Mucor javanicus (untuk pembuatan tape), Rhizopus orizae (untuk pembuatan tempe), Clamydomucor oryzae (pembuatan tempe).
Chitrydiomycota
Jamur ini memiliki spora berfalgel (buluh cambuk) sehingga bisa bergerak. Kitrid merupakan organism akuatik (air). Reproduksi seksual dengan menghasilkan spora motil berflagel. Contohnya yaitu Allomyces dan Chytridium.
Ascomycota
Jamur ascomycota memiliki hifa bersepta yang tidak sempurna. Reproduksi seksualnya dengan menghasilkan askus (kantung yang menghasilkan askospora). Seluruh askospora terkumpul dalam askokarp. Contohnya Saccharomyce cereviceae (pembuatan roti), Aspergilus oryzae (pembuatan tape), Aspergilluswentii (pembuatan kecap), Penicilium notatum (penghasil antibiotik), P. requeforti (pembuatan keju), P. camemberti (pembuatan keju), Neurosporacrassa (jamur oncom), Fusarium (parasit pada tebu).
Basidiomycota
Jamur ini bersifat makroskopis (berukuran besar), memiliki hifa berseptat, reproduksi seksual dengan membentuk basidium. Kumpulan basidium disebut basidiokarp. Contohnya Volvariela volvacea (jamur merang), Auricularia polytrica (jamur kuping), Lentinus edodes (jamur sitake), Amanita sp (jamur beracun).
Deuteromycota
Jamur ini disebut juga jamur inferfecti karena belum diketahui reproduksi seksualnya. Contohnya Cladosporium (parasit pada buah dan ayuran), Epidermophyton flocosum (penyebab penyakit kaki atlet), Mikrosporum (penyebab kurap).
Kingdom Animalia
Ciri-Ciri Kingdom Animalia
- merupakan organisme multiseluler, dan memiliki sel-sel yang terspesialisasi
- bersifat eukariotik, dan berukuran makroskopis.
- tidak memiliki klorofil sehingga bersifat heterotrof
- memerlukan oksigen dalam respirasinya.
- reproduksi secara seksual, dan beberapa filum secara aseksual.
B. Klasifikasi Animalia
Animalia dikelompokkan menjadi beberapa klasifikasi sebagai berikut :
Kriteria yang digunakan sebagai dasar pengelompokan hewan dalam tingkat filum antara lain :
1. Jumlah Sel
Yaitu jumlah sel setiap individunya. Berdasarkan jumlah selnya dibedakan antara lain :
- Uniseluler / Monoseluler, yaitu individu yang memiliki satu sel (satu nukleus). Contoh : Protozoa.
- Multiseluler, yaitu individu yang memiliki jumlah sel lebih dari satu. Contoh : Filum Porifera, cnidaria, platihelmintes, nemathelmintes, annelida, mollusca, arthropoda, echinodermata, dan Chordata.
Individu yang bersel banyak dan telah membentuk jaringan dinamakan Metazoa. Misal : Serangga, Cacing, Hydra, dan sebagainya. Sedangkan Individu yang bersel banyak belum memiliki jaringan dinamakan Parazoa, Misal : Porifera.
2. Lapisan Tubuh
Yaitu lapisan tubuh yang terbentuk sewaktu masih embrional. Pada saat pertumbuhan dan perkembangan hewan sejak Zygot, terjadi pembelahan – pembelahan sel secara biner, sehingga terbentuk bagian sel yang meyerupai bola, selanjutnya terbentuk lekukan ke dalam membentuk lapisan lembaga tubuh, yaitu Ekstoderm (lapisan luar), Endoderm(lapisan dalam), dan Mesoderm (lapisan tengah).
Berdasarkan Lapisan tubuh pada setiap individu, hewan dibedakan menjadi:
- Diplobalastik, yaitu hewan yang memiliki 2 lapisan tubuh (ekstoderm dan endoderm). Contoh : Coelenterata.
- Triploblastik, yaitu hewan yang memiliki 3 lapisan tubuh (ekstoderm, mesoderm, dan endoderm). Contoh : Platyhelmintes, Nemathelmintes, Annellida, Molusca, Arthrophoda, dan Echinodermata.
3. Simetri Tubuh
Yaitu sistem pembagian tubuh menurut sumbu simetri tubuhnya. Berdasarkan simetri tubuhnya, hewan dibedakan menjadi :
- Asimetri, yaitu hewan yang tidak memiliki pembagian tubuh yang tetap / sama. Misal Protozoa.
- Simetri Bilateral, yaitu hewan yang apabila tubuhnya dibagi 2 melalui pusatnya diperoleh bentuk dan ukuran yang sama. Misal : Platyhelmintes, Nemathelmintes, Annellida, Arthrophoda, chordata.
- Simetri Radial, yaitu hewan yang apabila tubuhnya dibagi 2 melalui pusatnya dari arah manapun diperoleh bentuk dan ukuran yang sama. Misal: Porifera, Coelenterata, Echinodermata.
4. Rongga Tubuh (Coelom)
Yaitu hewan yang tubuhnya terdapat rongga atau ruang antar lapisan tubuh. Perkembangan selanjutnya rongga ini membentuk sistem organ tubuh, seperti sistem pencernakan, pernafasan, ekskresi, dan sebagainya.
Berdasarkan rongga tubuhnya, hewan dibedakan menjadi:
- Acoelomata, yaitu hewan yang tidak memiliki rongga tubuh, karena hanya memiliki 2 lapisan tubuh (ekstoderm dan endoderm). Contoh: phylum Platyhelmintes.
- Pseudocoelomata, yaitu hewan yang memiliki rongga semu, karena hanya sebagian saja lapisan tubuhnya yang dibatasi lapisan mesoderm.
- Coelomata, yaitu hewan yang memiliki rongga tubuh yang nyata, karena seluruh tubuh dibatasi lapisan mesoderm. Minimal memiliki rongga gastrovasculer yang berperan sebagai sistem pencernakan. Contoh: phylum Coelenterata, Annellida, Molusca, Echinodermata, dan Arthrophoda.
5. Segmentasi Tubuh
Yaitu ruas – ruas tubuh. Berdasarkan ruas – ruas tubuhnya, hewan dibedakan menjadi :
- Metameri, yaitu hewan yang tubuhnya memiliki ruas–ruas tubuh. Contoh : Annellida, Arthrophoda, Echinodermata.
- Non Metameri, yaitu hewan yang tubuhnya tidak memiliki ruas – ruas tubuh. Contoh : Protozoa, Porifera, Platyhelmintes, Nemathelmintes, Molusca. Pada Platyhelmintes ada yang mengelompokkan dalam metameri semu (pseudosegmen).
6. Kerangka Tubuh (Skeleton)
Yaitu bagian tubuh yang berperan sebagai alat perlindungan. Berdasarkan kerangka tubuhnya, hewan dibedakan menjadi :
- Eksoskeleton, yaitu hewan yang memiliki alat perlindungan di luar tubuhnya. Contoh : Pada hewan Invertabrata.
- Endoskeleton, yaitu hewan yang memiliki alat perlindungan di dalam tubuhnya. Contoh : Pada filum Chordata (Vertebrata).
7. Susunan Syaraf
Yaitu letak susunan syaraf. Berdasakan letak susunan syarafnya dibedakan dorsal (belakang) dan ventral (depan / perut). Ada beberapa hewan yang belum memiliki susunan syaraf yang jelas, yaitu Protozoa, Porifera, dan Coelenterata.
KINGDOM PLANTAE (TUMBUHAN)
Ciri-ciri umum:
· Organisme multiseluler dan bersifat eukariot.
· Memiliki dinding sel dari selulosa.
· Hampir seluruh anggotanya berklorofil sehingga bersifat autotrof.
Kingdom Plantae terdiri dari:
1. Bryophyta (Tumbuhan Lumut)
2. Pterydophyta (Tumbuhan Paku)
3. Spermatophyta (Tumbuhan Berbiji)
Nama lainnya Embriophyta siphonogamae (tumbuhan berembrio yang perkawinannya melalui suatu saluran) atau Anthophyta (tumbuhan berbunga) atau Phanerogamae (alat kelaminnya tampak jelas).
BRYOPHYTA (TUMBUHAN LUMUT)
Ciri-ciri tumbuhan lumut:
1. Tidak memiliki jaringan pengangkut (xylem dan floem)
2. Tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati (talus)
3. Mengalami pergiliran keturunan yaitu fase gametofit (menghasilkan sel gamet) dan fase sporofit (menghasilkan spora) disebut metagenesis
4. Memiliki alat serupa akar disebut rhizoid, berfungsi melekatkan tubuh lumut
5. Merupakan bentuk peralihan antara tumbuhan bertalus (Thallophyta) dengan tumbuhan berkormus (Kormophyta)
Pada tumbuhan lumut terdapat Gametangia (alat kelamin) yaitu:
- Alat kelamin jantan (Anteridium) yang menghasilkan spermatozoid
- Alat kelamin betina (Arkegonium) yang menghasilkan ovum.
Kedua gametangia tersebut bisa terdapat dalam satu individu (monoesius/berumah satu) atau terpisah pada dua individu (dioesius/berumah dua). Sporogonium adalah badan penghasil spora.
Klasifikasi Tumbuhan Lumut
1. Kelas Hepaticeae (lumut hati)
Bentuknya pipih seperti pita, dahulu digunakan untuk pengobatan hepatitis. Contohnya: Marchantia polymorpha
2. Kelas Musci (lumut daun)
Contohnya: Sphagnum sp yaitu lumut gambut yang dapat disterilkan dan digunakan sebagai pengganti kapas.
PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU)
Tumbuhan ini termasuk kormophyta berspora, sudah mempunyai akar, batang, dan daun yang sebenarnya. Tumbuhan paku menyukai tempat yang lembab (higrofit), tetapi ada pula yang hidup sebagai saprofit atau epifit. Tumbuhan ini mengalami metagenesis (gametofit dan sporofit).
Akar tumbuhan paku berupa akar serabut, ujung akar dilindungi kaliptra. Batang bercabang-cabang dan daunnya banyak. Struktur dalam batang meliputi epidermis, korteks, dan silinder pusat. Berkas pengangkut tersusun konsentris (xilem dikelilingi floem). Daun ada yang kecil (mikrofil) dan ada yang besar (makrofil). Sporangium terkumpul dalam sorus. Sorus dilindungi oleh selaput yang disebut indusium. Menurut fungsinya, daun untuk fotosintesis disebut tropofil dan daun penghasil spora disebut sporofil.
Berdasarkan spora yang dihasilkan, tumbuhan paku dibedakan menjadi 3 jenis yaitu:
1. Paku homospora atau isospora: menghasilkan 1 jenis spora, misalnya paku kawat (Lycopodium elevatum)
2. Paku heterospora: menghasilkan 2 jenis spora yaitu mikrospora (jantan) dan makrospora (betina), misalnya paku rane (Selaginella wildenowii) dan semanggi (Marsilea crenata)
3. Paku peralihan: menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya sama (isospora) tetapi sebagian jantan dan betina (heterospora), misalnya paku ekor kuda (Equisetum debile)
Klasifikasi tumbuhan paku
Kelas Equisetinae: spora sama besar, sporofit diujung cabang atau batang berkumpul membentuk badan seperti gada atau kerucut, contoh; paku ekor kuda (Equisetum debile).
Kelas Lycopodinae: berupa rerumputan dengan daun kecil tersusun rapat, heterospora, sporofit bentuk jantung, contoh; paku rane (sbg tanaman hias) dan paku kawat (sbg bahan penghasil obat)
Kelas Filicinae: mempunyai makrofil dengan tulang daun dan mempunyai daging daun (mesofil), contoh; Adiantum cuneatum (suplir), Asplenium nidus (paku sarang burung), Platycerium nidus (paku tanduk rusa) sebagai tanaman hias dan Gleichenia linearis (paku resam) sebagai pelindung tanaman
Kelas Hydropteridales: Marsilea crenata (semanggi), Salvinia natans (kiambang) sebagai sayuran dan Azolla pinnata bersimbiosis dengan Anabaena azollae sebagai pupuk hijau.
Reproduksi tumbuhan paku
SPERMATOPHYTA (TUMBUHAN BERBIJI)
Spermatophyta berasal dari kata spermae yang berarti biji dan phyton yang berarti tumbuhan. Tumbuhan ini memiliki ciri utama, yaitu biji sebagai alat berkembang biak yang mengandung embrio sebagai turunan generatifnya (Embriophyta siphonogamae). Tumbuhan berbiji juga merupakan tumbuhan berkormus (kormophyta) karena sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati, serta memiliki berkas pembuluh angkut yaitu xylem dan floem.
Tumbuhan berbiji dikelompokkan menjadi 2 subdivisi, yaitu:
Subdivisi Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka)
disebut juga tumbuhan berbiji telanjang, karena bakal bijinya tidak dibungkus oleh daun buah. Terdapat kambium sehingga dapat tumbuh membesar. Bunga umumnya tidak memiliki mahkota atau bila memiliki mahkota tidak berwarna mencolok dan bentuknya seperti sisik. Tumbuhan Gymnospermae dibagi menjadi beberapa kelas, yaitu:
Kelas Cycadinae: berumah dua, strobilus jantan dan strobilus betina dihasilkan pada individu yang berlainan. Contoh; Cycas rumphii (pakis haji).
Kelas Coniferae: strobilus berbentuk kerucut. Strobilus betina memiliki ukuran lebih besar daripada strobilus jantan. Contoh; Pinus merkusii (pinus), Agathis alba (damar)
Kelas Gnetinae: berumah dua. Contohnya; Gnetum gnemon (melinjo).
Kelas Ginkgoinae: berumah dua. Contohnya; Ginkgo biloba.
Subdivisi Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup)
Disebut sebagai tumbuhan berbiji tertutup dikarenakan bakal biji dilindungi oleh daun buah. Pada tumbuhan ini juga telah memiliki bunga sebagai alat perkembangbiakan secara generatif, serta memiliki bentuk dan susunan urat daun yang beranekaragam. Angiospermae terdiri dari 2 kelas, yaitu:
Kelas Monocotyledonae (berkeping satu)
Berikut ini adalah famili-famili dari tumbuhan monokotil:
Ø Poaceae atau Graminae, contohnya padi, alang-alang, dan jagung.
Ø Zingiberaceae, contohnya jahe, lengkuas, dan kencur.
Ø Musaceae, contohnya pisang.
Ø Orchidaceae, contohnya anggrek.
Ø Arecaceae, contohnya kelapa, palem.
Kelas Dicotyledonae (berkeping dua)
Berikut ini adalah famili-famili tumbuhan dikotil:
Ø Papilionaceae, contohnya kacang tanah.
Ø Labiatae, contohnya kentang.
Ø Rubiaceae, contohnya kopi.
Ø Rutaceae, contohnya jeruk.
Ø Mimosaceae, contohnya putri malu.
Perbedaan Angiospermae dengan Gymnospermae
Struktur | Gymnospermae | Angiospermae |
Alat reproduksi | Strobilus | Bunga dengan putik & benang sari |
Jaringan pembuluh | Xylem berupa trakeid, floem tidak disertai sel pengiring | Xylem berupa trakeid & trakea, floem disertai sel pengiring |
Bakal biji | Tidak dilindungi daun buah | Dilindungi daun buah |
Pembuahan | Tunggal | Ganda |
Perbedaan Monokotil dan Dikotil
Struktur | Monokotil | Dikotil |
Kotiledon | Satu | Dua |
Ujung akar & batang lembaga | Dilindungi oleh akar lembaga (koleoriza) & batang lembaga (koleoptil) | Tidak memiliki pelindung |
Sistem akar | Serabut, tidak berkambium | Tunggang, berkambium |
Tudung akar (kaliptra) | Mempunyai kaliptra | Tidak memiliki kaliptra |
Batang | Tidak berkambium | Berkambium |
Susunan tulang daun | Sejajar | Menyirip/menjari |
No comments for "SISTEM LIMA KINGDOM"
Post a Comment