Pelibatan Keluarga dan Penguatan Fungsi Keluarga dalam Upaya Pencegahan Bahaya Narkoba
Kondisi Nasional Saat Ini
Permasalahan Narkoba
Tidak ada wilayah yang bersih dari narkoba. Jalur masuk narkoba terutama melalui jalur laut dan pelabuhan yang tidak resmi (jalur tikus). Penduduk Indonesia ± 250 juta jiwa menjadi pasar potensial narkoba. Penyalahguna narkoba di Indonesia ± 5 juta orang. Di Jawa Timur ± 880.440 orang.
Daya rusak kejahatan narkoba lebih serius dibanding korupsi dan terorisme. Narkoba merusak manusia, terutma fungsi otak, fisik, dan emosi, tidak ada jaminan sembuh bagi pecandu. Narkoba sebagai mesin pembunuh masalah (silent killer) dan diperkirakan 40 – 50 orang per hari meninggal dunia karena narkoba. Kerugian akibat penyalahgunaan narkoba sekitar 72 triliun rupiah.
Permasalahan Terkini
Kondisi geografis Indonesia menjadi “surga” bagi para sindikat narkoba memasukkan narkoba terutama melalui jalur Selat Malaka. Modifikasi teknik penyelundupan narkoba terus berkembang dan semakin sulit terdeteksi aparat. Berdasarkan analisis BNN, peredaran gelap narkoba yang diungkap selalu mengarah kepada para penghuni para lapas. Para bandar narkoba telah membeli integritas para penyelenggara negara atau penegak hukum.
Di sisi lain, mentalitas generasi muda yang melemah akibat tantangan dan beban kehidupan yang kompleks memengaruhi gaya hidup mereka yang menganggap narkoba sebagai sesuatu yang modern (ganja, ekstasi, dan sabu). Perilaku madat cenderung terjadi di kalangan remaja dengan menggunakan obat-obatan legal yang diracik dengan berbagai macam obat-obatan. Bahkan tak jarang dijumpai pada anak-anak yang masih kecil sudah merokok, mengonsumsi obat-obatan terlarang, dan perbuatan-perbuatan setan lain.
Video Pendek "Narkoba"
Lalu kita sebagai orang tua, apa yang harus dilakukan untuk menjaga keluarga dari bahaya penyalahgunaan narkoba ?
Karena semakin canggihnya era teknologi, orang tua juga dituntut untuk berpikiran lebih maju pula demi mengikuti perkembangan anak-anak kita yang mana mereka di hidup dunia yang telah serba modern ini. Untuk itulah, peran keluarga dalam mendidik dan mengawasi anak sangat diperlukan dalam membentuk karakter anaknya sebagai generasi penerus bangsa emas yang cerdas menghadapi perubahan era global.
Karena semakin canggihnya era teknologi, orang tua juga dituntut untuk berpikiran lebih maju pula demi mengikuti perkembangan anak-anak kita yang mana mereka di hidup dunia yang telah serba modern ini. Untuk itulah, peran keluarga dalam mendidik dan mengawasi anak sangat diperlukan dalam membentuk karakter anaknya sebagai generasi penerus bangsa emas yang cerdas menghadapi perubahan era global.
Apapun yang terjadi pada keluarga akan berimplikasi pada anggota keluarga yang lainnya. Anggota keluarga saling berhubungan dan berjalan layaknya sebuah kelompok yang disebut sistem keluarga. Ketika terjadi sesuatu di dalam keluarga, maka suka atau tidak, akan memberikan pengaruh terhadap semua anggota keluarga yang ada di dalamnya.
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling berinteraksi à saling berhubungan à saling ketergantungan.
Sistem keluarga yang kuat & stabil akan memberikan pengaruh positif pada kecakapan hidup anak. Pola pengasuhan orang tua harus dipelajari terus-menerus. Orang tua harus sensitif & responsif pada tahapan perkembangan anak dan keluarga.
Keluarga adalah tempat pendidikan anak yang utama & pertama bagi anak. Interaksi di tahun awal dengan orang tua memberikan pengaruh menetap dan jangka panjang pada kematangan & pendidikan perkembangan serta kesuksesan pendidikan anak di kemudian hari.
Nilai ukuran untuk menentukan baik atau buruk, benar atau salah, menjadi acuan dan atau system keyakinan diri maupun kehidupan. Nilai keluarga merupakan sikap dan kepercayaan yang secara sadar atau tidak mempersatukan anggota keluarga dalam tujuan tertentu. Nilai Keluarga juga menjadi suatu pedoman bagi perkembangan norma dan peraturan yang terdapat dalam keluarga.
Ketahanan Keluarga
Ketahanan keluarga dapat tercipta apabila masing-masing keluarga bisa melaksanakan fungsi-fungsi keluarga secara serasi-selaras dan seimbang.
Contoh :
Dalam sebuah keluarga yang tercukupi secara materi berarti fungsi ekonomi keluarga dapat dilaksanakan secara optimal, namun tidak akan berarti apa-apa bila dalam keluarga tersebut tidak ada rasa kasih sayang dan perlindungan, karena dalam keluarga yang demikian akan terasa gersang dan akan-anak tidak merasa nyaman tinggal di rumah.
Keberfungsian Keluarga
Berfungsi atau tidak berfungsinya sebuah keluarga akan memberikan pengaruh terhadap sepanajng kehidupan seseorang. Keluarga berfungsi menentukan perkembangan pribadi, moral, kemampuan bersosialisasi, penyesuaian diri, kecerdasan, kreativitas yang disebut potensi diri, juga peningkatan kapasitas diri menuju manusia yang bernilai.
Setiap anggota keluarga mampu menjalankan tugas-tugas dasarnya dalam kehidupan keseharian dengan baik seperti :
Orang tua paham kewajibannya, anak memahami hak orang tuanya
Anak paham kewajibannya, orang tua memahami hak anak
Bila ada konflik, mampu memecahkan masalah
Komunikasi positif, respon afektif, keterlibatan afektif
Dapat mengontrol perilaku
Apabila pola keberfungsian keluarga dapat tercapai maka akan menciptakan iklim yang harmonis dan hubungan intim & akrab dalam keluarga, sehingga akan membentuk kecerdasan dalam kehidupan sosial.
MARI MEMERIKSA DIRI
Bagaimana peran dan fungsi saat ini dalam keluarga : Suami dan istri, orang tua pada anak dan anak pada orang tua.
Bagaimana peran keluarga dalam mendidik anak-anak agar tidak menjadi korban perubahan zaman ?
Apakah keluarga kita berfungsi atau tidak berfungsi ?
Keluarga Lingkungan Terbaik
Keluarga merupakan lingkungan terbaik untuk mencegah penyalahgunaan narkoba. Upaya yang paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan narkoba adalah Pendidikan keluarga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar penyalahgunaan narkoba dari keluarga yang tidak sehat dan tidak bahagia (broken home). Kehadiran korban narkoba dalam keluarga sering menjadi masalah dalam keluarga itu sendiri bahkan dapat menimbulkan penderitaan.
Baca juga bagian dari Kunci Hindarkan anak dari Konten Negatif
Baca juga bagian dari Kunci Hindarkan anak dari Konten Negatif
Pendidikan Keluarga
Pendidikan keluarga merupakan benteng yang kokoh untuk mengatasi dan menanggulangi ancaman dan gangguan termasuk penanggulangan masalah narkoba. Keluarga yang sejahtera dengan penuh kasih sayang sebetulnya sudah melaksanakan pencegahan. Anak-anak yang tumbuh dengan kasih sayang dan rasa aman dan memberik kesempatan untuk menyatakan perasaan dan mengeluarkan pendapat serta dididik untuk mengambil keputusan yang baik dan positif, kemungkinan besar tidak akan menyalahgunakan narkoba.
Video Animasi Keluarga Hindari Narkoba
Pengalaman membuktikan bahwa kelompok orang tua apabila digerakkan dan diberikan pengetahuan, keterampilan, dukungan dan bantuan, bisa menjadi mitra masyarakat yang paling aktif dalam pencegahan bahaya narkoba.
Oleh karena itu, para orang tua harus memahami, bagaimanakah peran mereka dalam mendidik anak di keluarga ?
- Orang Tua Menjadi Panutan
Anak akan selalu mencontoh apa yang dilakukan orang tuanya, jika tidak ingin anaknya merokok, maka janganlah orang tua mencontohkan untuk merokok. Selain itu orang tua perlu jujur dan mengakui kesalahan-kesalahannya kepada anak tanpa harus merasa kehilangan wibawa.
2. Orang Tua Menjadi Tempat Bertanya
Orang tua perlu mengikuti perkembangan remaja dan permasalahannya sehingga dapat memberikan penjelasan apabila anak bertanya termasuk masalah narkoba.
3. Buat aturan secara Konsisten, Kontinyu, & Konsekuen
Aturan ini dibuat dengan mempertimbangkan pendapat anggota keluarga secara umum. Bila aturan telah ditetapkan, maka harus dilaksanakan oleh seluruh anggotakeluarga tanpa terkecuali.
4. Mengembangkan Tradisi Keluarga & Nilai-Nilai Agama
Mengerjakan pekerjaan rumah secara bersama-sama seluruh anggota keluarga pada hari libur, makan bersama, rekreasi pada waktu-waktu tertentu, sholat atau doa bersama, sampai pada budaya saling mengakui kesalahan dan meminta maaf baik dari anak kepada orang tua ataupun orang tua kepada anak
5. Gali Potensi Anak untuk Dikembangkan Melalui Berbagai Kegiatan
Pengembangan potensi ini dapat menumbuhkan prestasi bagi anak sehingga dapat menumbuhkan rasa percaya diri, harga diri yang positif dan akhirnya anak akan memiliki jati diri yang stabil.
6. Berperan sebagai Pembimbing bagi Anak
Peranan sebagai pembimbing anak terutama dalam membantu anak mengatasi masalah yang dihadapi dan mengembangkan alternatif penyelesaian masalah, termasuk mengatasi tekanan dan pengaruh negatif teman sebaya.
7. Orang Tua Perlu Mengontrol Kegiatan Anak
Tanyakanlah kemana anak akan pergi, kapan pulang, dengan siapa perginya dan lain-lain yang dianggap perlu, hal ini menunjukkan bahwa orang tua memiliki perhatian khusus kepada anak dan tidak membiarkan anak bertindak semaunya sendiri.
Walaupun ketatnya control dari orang tua, orang tua tetap harus berdialog dengan anak dan menerima keberatan-keberatan yang disampaikan anak.
8. Melibatkan Anak untuk Mewujudkan Cita-Cita Keluarga
Sejak dini anak diajak untuk ikut mewujudkan keutuhan dan keharmonisan keluarga. Diskusikan masalah keluarga bersama-sama, libatkan adalam mewujudkan cita-cita keluarga dengan membiasakan hidup berhemat dan menabung serta diajak menangkal dampak negatif yang ditimbulkan oleh lingkungan dan memperkuat ketahanan dirinya.
9. Orang Tua Menjadi Teman Diskusi
Apapun yang disampaikan anak, berita baik maupun buruk, perlu didengarkan dengan baik. Ajaklah dia berdialog secara terbuka dan mendalam. Pilihlah waktu yang tepat, jaga kerahasiaan anak, perhatian segala ekspresi wajah dan tingkah lakunya, serta jagalah emosi kita sebagai orang tua.
10. Orang Tua Perlu Mengenal Teman-Teman Anak
Bila anak membawa temannya ke rumah, bergabunglah dengan mereka. Tanyakan dimana mereka tinggal, apa saja kegiatan mereka jika mengisi waktu luang dan bagaimana kabar orang tua mereka. Namun perlu diperhatikan, orang tua juga harus mengerti dan memahami situasi dan kondisi untuk terlibat dengan teman anaknya. Hal ini terkadang membuat anak tidak leluasa dalam mengerjakan apa yang sebenarnya menjadi tujuan teman anak kita berkunjung. Maka hendaknya orang tua juga mampu memahami kondisi yang sesuai untuk bergabung.
Kebiasaan tersebut akan membuat anak dan teman-temannya menjadi akrab dengan orang tua dan menganggap orang tua sebagian dari kelompok mereka.
Meskipun lingkungan seperti keluarga, sekolah, dan teman sebaya mempunyai pengaruh yang besar bagi anak, akan tetapi apabila orang tua dapat melaksanakan peran dan tanggung jawabnya dengan baik, maka pengaruh lingkungan tersebut dapat ditekan seminimal mungkin.
Video Mencegah Penyalahgunaan Narkoba Sejak Dini
Semoga Allah paring manfaat lan barokah. Amiin !
#sahabatkeluarga