Tips Menjaga Mata Sehat serta Bagaimana Mengatasi Mata Rabun (Miopi dan Hipermetropi) Tanpa Operasi

Mengatasi Mata Minus tanpa Operasi


Penglihatanmu terganggu ? Miopi atau Presbiopi ? Ingin menjadi normal kembali ? Bisa, cara yang ditempuh adalah dengan operasi lasik atau sinar laser. Akan tetapi, untuk bisa mendapat perawatan semacam itu, kamu harus menyiapkan uang puluhan juta untuk kesembuhan matamu. Lalu, bagaimana jika kita tidak memiliki uang sebanyak itu ?
Ya, aku sendiri pernah berpikir seperti itu. Aku awalny tidak menderita rabun sama sekali. Saat kecil, ada pikiran dalam pandanganku, penampilan kita bisa lebih menarik dengan memakai kacamata. Aku sangat ingin berkacamata. Namun, aku tidak sampai melakukan berbagai hal yang akan merusak mata seperti membaca di ruang yang kurang cahaya. Bahkan aku tidak pernah berpikir untuk melakukannya. Aku hanya memiliki pemikiran bagaimana aku kalau berkacamata. Jadilah aku membeli kacamata biasa, bukan untuk penderita.
Kemudian, di suatu waktu, aku merasa mataku tidak bisa melihat jelas. Ketika melihat seseorang dari kejauhan yang biasanya bisa kulihat jelas perlahan berubah remang-remang. Dan tepat aku mnegetahui kenyataan bahwa mataku tidak lagi normal saat interview bekerja. Tes kesehatan itu tidak berhasil kulalui karena mataku menjadi kendala. Aku sendiri tidak terlalu mengerti kenapa mataku bisa miopi. Padahal selama ini aku juga tidak melakukan aktivitas yang mengganggu mataku.
Sejak itu, pikiranku berubah. Aku tidak ingin berkacamata. Aku ingin normal melihat tanpa alat bantu penglihatan. Aku pernah melihat beberapa tayangan video di youtube mengenai beberapa hal yang dapat dilakukan untuk bisa mengembalikan penglihatan mata kita secara normal. Dari video itulah aku tahu mengenai operasi lasik. Bagaimana operasi lasik itu diperuntukkan bagi orang dengan lapisan kornea tebal. Aku sendiri tercengang ketika mengetahui fakta tentang biaya untuk melakukan operasi lasik. Benar-benar berada diluar jangkauanku untuk bisa mengeluarkan uang sebanyak itu. Apalagi ini hanya untuk mataku.
Nah, untuk kalian yang masih memiliki mata normal, jangan sekali-kali berharap untuk menjadi abnormal. Mata kalian adalah anugrah yang tidak akan bisa kembali ketika mata kalian miopi atau presbiopi. Jagalah agar mata kalian tidak kelainan. Bagaimana caranya ?

Jangan membaca sambil tiduran
Kalau kamu membaca, jangan sambil tiduran. Usahakan kamu membaca dalam posisi duduk. Jaga jarak matamu dalam posisi aman, yakni sekitar 30 cm.

Jangan membaca di tempat remang atau silau
Sebaiknya kamu membaca buku di tempat dengan pencahayaan sesuai, tidak terlalu gelap ataupun silau. Mengapa ? Membaca di tempat semacam itu akan membuat lensa matamu bekerja lebih keras. Hal ini tentu saja memengaruhi daya akomodasi mata kamu untuk menyesuaikan penglihatanmu. Jadi, upayakan membaca di tempat dengan pencahayaan yang sesuai.

Jaga Posisi Duduk
Posisi duduk juga harus diperhatikan saat kita membaca buku. Tidka terlalu menunduk untuk tetap menjaga jarak dari bahan bacaan terlalu dekat yang bisa membuat mata berakomodasi lebih keras.

Perhatikan ketika Melihat Tontonan TV, Gadget, maupun Tablet
Meskipun sepele dan biasa kita lakukan, hal ini yang justru memiliki faktor terbesar menyumbang kelainan penglihatan. Bahkan saya sendiri didiagnosa miopi dengan dugaan terlalu banyak terpapar cahaya laptop atau Gadget. Jadi, ketika kalian bermain dengan ponsel atau gadget kalian, perhatikan waktu main kalian. Usahakan di malam hari kalian kurangi bermain benda-benda itu. Dan juga jangan pernah bermain ponsel ketika akan tidur dan lampu kamar kalian keadaan mati. Sebab selain radiasi ponsel tersebut memengaruhi otak kalian sehingga bisa mengakibatkan insomnia, mata kalian juga menjadi pertaruhan. Sara saya, jangan sekali-kali memainkannya dalam keadaan yang semacam itu. Ketika malam tiba, ada baiknya ponsel kalian disimpan sesaat sebelum tidur jauh dari tempat tidur kalian.

Periksa Mata secara Berkala
Untuk mendapat pemeliharaan intensif, ada baiknya kalian memeriksa mata kalian baik sebulan secalin, 3 bulan, atau 6 bulan sekali. Waktu berkala itu adalah waktu yang cukup untuk memeriksa mata secara berkala. Saya sendiri melakukan pemeriksaan rutin setiap 6 bulan sekali.

Beberapa tips menjaga mata sehat sudah saya paparkan secara gamblang. Lalu bagaimana dengan mata kita yang sudah terlanjur mengalami kelainan ? Untuk operasi kesembuhan mata menjadi normal terlalu banyak biaya yang harus dikeluarkan, bahkan mungkin tidak dapat dilakukan bagi kalangan ekonomi menengah ke bawah. Apa yang harus dilakukan ? Apakah tidak ada suatu alternative penyelesaian ?
Tidak ada ? Saya hanya tersenyum ketika seseorang menjawab hal semaca jawaban itu. Saya hanya jawab, “Ada, ketika Tuhan mengizinkan, dan saya lah yang akan menjadi perantara mencari penyembuhan itu.”
Saya mulai bereksperimen dengan beberapa penelitian yang sudah secara empiris terbukti. Untuk lebih meyakinkan diri saya, saya gali secara mendalam, apa bahan-bahan yang mendukung untuk membantu saya menyelesaikan penelitian. Semua itu saya lakukan demi membantu mata saya kembali normal, juga untuk orang-orang yang mungkin memiliki keadaan serupa ~ mengharapkan kesembuhan mata yang menjadi normal kembali tanpa harus melalui operasi. Ya, karena operasi itu bukanlah sesuatu yang bisa kami penuhi secara ekonomi.
Kemudian, di suatu waktu, saya diberitahu oleh seseorang yang kebetulan tetangga dekat dengan ibu saya. Dia bilang supaya memberikan air seduhan daun ‘suruh’ kemudian diteteskan ke mata mata saya setelah air itu dingin.
Saya pun praktekkan bagaimana cara yang telah diberitahukan :
Didihkan air, tuang dalam gelas, masukkan daun ‘suruh’ dalam gelas, goyang-goyangkan daun tanpa mencelup lama dalam air panas, jadi tidak dibiarkan diam begitu saja seperti membuat the biasanya. Bedanya dalam hal pembuatan dengan the adalah daun suruh harus kita celup-celupkan bukan dididihkan bersama air. Setelah dingin, bisa diteteskan pada mata. Sehari cukup sekali- 2 kali. Lakukan hal itu secara rutin dan berkala.
Saya lakukan kebiasaan itu secara rutin hingga satu bulan. Dan alangka saya tidak menyangka, perlahan penglihatan mata saya kembali pulih. Meskipun harus menunggu sedikit lebih lama dari mereka yang melakukan operasi lasik, tetapi setidaknya saya bisa menemukan alternative penyelesaian yang mungkin bisa digunakan banyak orang dengan nasib seperti saya yang tidak memiliki cukup kemampuan untuk mengambil keputusan operasi lasik karena keterbatasan finansial.
Saya awalnya ragu, apa benar daun suruh bisa membantu kita mengambalikan penglihatan mata kita. Tetangga saya yang bernama Lilik, sekaligus teman ibu saya juga melakukan hal serupa. Dia diberitahu oleh tetangga lain, Ibu Priati, kalau di tempat saya, di jawa timur, dia dipanggil Mak Ti, berhasil mengembalikan penglihatannnya yang sebelumnya kabur. Bahkan Mak Ti sekarang bisa memasukkan sendiri benang dalam lubang jarum yang dulu dia selalu meminta bantuan saya kira nya saya berlalu di depannya saat bermain. Saya masih sangat mengingatnya.
Oleh karena itu, saya mencoba meneliti objek ini sebagai bahan penelitian saya di pendidikan sarjana saya yang kebetulan prodi farmasi. Harapan saya semoga dengan penelitian ini, saya bisa membawa membawa kemaslahatan umat yang kurang ekonomi dan keterbatasan biaya, tetapi memiliki kelainan mata dan masih memiliki harapan supaya matanya bisa disembuhkan. Dengan nama Allah.




No comments for "Tips Menjaga Mata Sehat serta Bagaimana Mengatasi Mata Rabun (Miopi dan Hipermetropi) Tanpa Operasi"