Kisah tentang Kado Darimu
Ilustrasi Puisi |
Siang ini matahari
begitu terik
Panasnya memantul
ke dalam ruang kelasku
Aku mengabaikan
saja karena pikiranku hari ini benar-benar kusut
Guru itu
menjelaskan materi farmakologi yang tak kusuka
Materinya lewat
begitu saja dari telinga kanan hingga keluar dari teliga kiriku
Sungguh
memusingkan!
Terlebih hari
ini...
Aku berharap lebih
kepada seseorang
Emosiku tak lagi
stabil
Entah karena
pertambahan usiaku atau mungkin karena hal lain yang lebih aku harapkan
Kulihat ponselku
yang bergetar pendek
Aku mengambilnya
dari saku takut-takut
Mengabaikan
peraturan yang mengekang siswanya untuk menggunakan telepon genggam di sekolah
Kubaca baik-baik
pesan darimu
Ternyata, hanya
sebuah pertanyaan
"Apa kamu mau
makan mie pangsit bersamaku?"
Yah, aku menghela
nafas kecewa
Kukira ada ucapan
selamat darimu
Ternyata kamu lupa
Atau
mungkin...pura-pura lupa?
Kuabaikan rasa
kecewaku sebentar lalu kukirimkan balasan singkat "iya"
Aku menelungkupkan
wajahku
Sedikit menghalau
kegundahan karena harapanku yang terlalu tinggi
Memang siapa aku
untuknya?
Detik demi detik
berjalan begitu lambat
Aku kembali
mengecek ponselku yang tadi sempat kubisukan
Ternyata pesanmu
kembali muncul di baris teratas ruang obrolanku
Kali ini berisi
perintah yang menurutku benar-benar menjengkelkan
"Keluarlah
dan beri aku uang. Aku akan membelikan mie untukmu"
Apa-apaan? Batinku
menggerutu
Tak bisakah dia
menunggu aku selesai kelas lalu pergi bersama?
Dengan sedikit
gugup aku mengacungkan tangan
Berniat izin ke
toilet pada guru tergalak di sekolah ini
Aku menghela nafas
lega ketika beliau mengizinkan meskipun dengan sorot tajamnya yang
mengintimidasiku
Keluarlah aku
menuju koridor samping dekat toilet
Suasana sunyi
karena pembelajaran berlangsung satu-satunya di kelasku
Yang lain telah
pergi beristirahat ke luar sekolah sejak bel satu jam lalu bersuara
"Nih,"
aku berujar ketus lalu segera pergi
"Selamat
ulang tahun"
Aku tercekat
Nafasku memburu
Rasa bahagia itu
perlahan meletup dalam hatiku
Akhirnya kata itu
berhasil meluncur bebas dari bibirnya
Tubuhku bergeming
Tak berniat
memutar balik agar menghadapnya
Lengkungan
senyuman itu susah payah kusamarkan
Aku tetap aku
dengan muka datar yang tak banyak dipahami orang
"Selamat
ulang tahun," ujarnya lagi sambil menyerahkan tote bag berukuran sedang
Dia
tersenyum...sangat manis
Ya Tuhan...
Izinkan waktu
berhenti saat ini juga
Hati ini ingin
merasakan bahagia lebih lama lagi
Angin semilir
menyadarkanku akan suatu hal
Tote bag darinya
sementara kuabaikan
Bagaimana mungkin
aku membawa tote bag ke kelas?
Kupingku enggan
pengang akibat amarah guru galak itu
Otakku berfikir
cepat
Hanya beberapa
menit hingga aku tau solusinya
Kutinggalkan dia
dikoridor
Tak kuhiraukan dia
memanggilku berkali-kali
Bukankah alasanku
keluar kelas hanya untuk memberi uang?
Lalu untuk apa aku
memusingkan hal lain?
Pusing? Bukan.
Tapi bahagia. Sangat!
Salah siapa
memberi disaat yang tidak tepat?
Akhirnya kelas ini
benar-benar usai
Kakiku bergegas
melangkah ke arahnya
Dipikiranku
terlintas wajah kecewanya yang membuatku sedikit bersalah
Dia menyapaku
terlebih dahulu
Ternyata pikiranku
meleset
"Selamat
ulang tahun"
Ujarnya untuk
kesekian kalinya dengan senyum yang masih sama
Terimakasih...
Senyumanku tak
lagi kusamarkan
Aku dengan
sumringah menerima kado darinya
Kado dari
seseorang yang sejak pagi tadi aku harapkan
Sekolah ini
nyatanya menjadi saksi
Jika kamu, pernah
menjadi orang yang kuharapkan
No comments for "Kisah tentang Kado Darimu"
Post a Comment